Rabu, 11 Mei 2011

Sumenep & Penulis Subur

Saya bukan bermaksud meremehkan kabupaten di Madura selain Sumenep, tetapi saya hanya ingin berbagi mengapa banyak sekali penulis subur yang datang dari daerah pucuk Timur pulau Madura tersebut. Anda tentu kenal baik dengan Sang Celurit Emas D. Zawawi Imron, Abdul Hadi WM, Budi Munawar Rahman, Abd A'la, Zuhairi Misrawi atau teman-teman di FB seperti Akhi Halimi Zuhdy serta Akhi Abrar Zamzami dan masih banyak lagi yang tidak bisa sebutkan. Rata-rata tulisan mereka berbau sastra yang melembutkan hati.

Pada suatu kesempatan saya bertanya kepada D. Zawawi Imron tentang fenomena yang bagi saya menarik tersebut. Menurut beliau, karena kebanyakan penduduk Sumenep berasal dari keraton Mataram Islam. Mereka berbudaya tinggi dan penuh dedikasi serta lemah lembut. Maka, sampai saat ini Anda bisa bandingkan bahasa orang Sumenep dengan daerah lain di Madura.
Saya ingin menguji kebenarannya. Suatu saat di Ma'had ada seorang shantri baru dari sebuah desa terpencil di Sumenep. Pendidikannya hanya sampai SMP atau sederajat. Dia sedih termenung sendiri karena terkendala bahasa. Kami semua dari Jawa tidak bisa Bahasa Madura. Dia sebaliknya pula. Kemudian untuk mengeluarkan apa yang dia pikirkan dia saya fasilitasi satu komputer untuk menuliskannya. Hasilnya sungguh luar biasa. Menurut saya tulisannya berupa cerpen dan puisi jauh mengungguli para mahasiswa jurusan sastra. 
Hal ini kembali lagi menyadarkan kepada saya, orang tua yang berbudaya akan melahirkan anak-anak yang berbudaya pula...

Bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar