Sabtu, 18 September 2010

Tidur, Jatuh, Tidur Lagi

Seorang bapak setengah tua mengayuh sepeda angin di jalan raya sebuah desa ketika hari malam mulai gelap. Sedangkan anaknya yang berumur sekitar lima tahun dibonceng di belakang. Karena tahu anak kecil itu mengantuk, dia mempercepat ayuhan sepedanya agar cepat sampai di rumah. Tetapi ketika sampai rumah, dia kaget sekali karena anaknya sudah tidak ada di boncengan. Dengan cepat dia kembali menyusuri jalan raya yang baru saja dia lalui, dari kejauhan nampak anaknya tergeletak di tengah jalan. Sambil mengayuh, dia menangis tersedu mengira anaknya tertabrak sepeda motor atau mobil, lalu ditinggal pergi penabrak. Ketika sudah dekat, dia langsung memeluk anak itu;

“Nak, nak, kamu tidak apa-apa nak?” tanyanya sambil memegangi seluruh tubuh.

Suasana hening. Tidak ada jawaban. Dia semakin cemas, tetapi tidak selang beberapa lama terdengar suara;

“Ngesss, ngesss, ngesss…groook”

Sang bapak pun tahu, itu tipe suara dengkuran anaknya setiap tidur. Sontak dia mengucap;

“Alhamdulillah, ternyata kamu tidur. Sudah jatuh dari sepeda kok ya tidak bangun. Untung saja tidak ada mobil lewat. ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar